TERKINI &
PROMO
Home >Artikel > Kesehatan > Akupunktur Medik

...

Akupunktur Medik

 Post date 15 November 2017


Akupunktur adalah suatu ilmu dan teknik pengobatan dengan cara menusukkan jarum pada titik-titik tertentu di permukaan kulit, yang bertujuan mengobati berbagai gangguan kesehatan (kini juga digunakan dalam bidang estetika), dengan menjaga keseimbangan bioenergi (chi), yaitu arus yang mengalir secara terus menerus, teratur, dan harmonis ke seluruh tubuh melalui saluran meridian.
Meridian adalah saluran yang digunakan sebagai dasar ilmu akupunktur dalam upaya pencegahan dan pengobatan penyakit. Letaknya tersebar di seluruh tubuh dan terdiri atas saluran yang berjalan membujur dan melintang menyerupai jala. Saluran-saluran ini menghubungkan permukaan tubuh dengan organ, organ dengan organ, organ dengan jaringan penunjang, dan jaringan penunjang yang satu dengan jaringan penunjang lainnya, sehingga terjalin kesatuan yang bereaksi secara simultan (bersamaan) terhadap rangsangan, baik rangsangan dari luar maupun rangsangan dari dalam, emosi atau stres. 
Cara kerja akupunktur dapat dijelaskan seperti berikut. Titik akupunktur merupakan area kulit yang berbeda dengan jaringan di sekitarnya, area ini peka terhadap rangsangan, baik rangsangan yang berupa tahanan listrik maupun gelombang suara. Pada umumnya, para ahli kedokteran barat sependapat bahwa titik akupunktur dan meridian-meridiannya berhubungan erat dengan aktivitas susunan saraf. Perangsangan pada titik akupunktur akan memberikan efek tertentu di tempat perangsangan ataupun di tempat yang jauh dari tempat perangsangan melalui jalur meridian.
Sejak pertengahan abad dua puluh, akupunktur berkembang pesat. Terbukti dari banyaknya dokter di negara barat yang mendalami ilmu pengobatan ini, yang kemudian dikenal sebagai akupunktur medik. Sejumlah fakultas kedokteran pun sudah memasukkan ilmu ini ke dalam kurikulum mereka. Fakta ini semakin diperkuat dengan banyaknya penyakit yang memerlukan kombinasi pengobatan antara obat-obatan modern dan akupunktur. 
 
Akupunktur Pengobatan
Bertujuan memperlancar bioenergi dan peredaran darah di seluruh tubuh, sehingga dapat mengobati berbagai penyakit. Akupunktur pengobatan dapat dilakukan pada praktik pribadi, pelayanan umum di poliklinik, maupun pada pelayanan rawat inap yang terpadu dengan departemen-departemen lain di rumah sakit, di antaranya penyakit saraf, penyakit kulit dan kelamin, penyakit dalam, dan kesehatan anak.
Secara umum, akupunktur medik bisa diterapkan pada beberapa kasus berikut: 
Mengatasi rasa nyeri, seperti nyeri pada kanker, sakit kepala, migren, nyeri sendi, nyeri terkilir, nyeri ulu hati, dan nyeri pada herpes zoster.
Kelainan fungsional, seperti asma, alergi, muntah-muntah pada kehamilan, insomnia (sulit tidur), vertigo (pusing berputar), maag, hipertensi (tekanan darah tinggi), hipotensi (tekanan darah rendah), diabetes mellitus (kadar gula darah tinggi), kolesterol tinggi, kencing batu, hemoroid (wasir), rematik, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, gangguan pencernaan, gangguan haid, keringat berlebih, anemia, impoten (disfungsi ereksi), dan mandul.
Kelainan saraf, seperti kelumpuhan, stroke, polio, ngompol, epilepsi, dan kesemutan.
Keadaan lain seperti kecanduan rokok, kecanduan narkotika, kecanduan alkohol, meningkatkan stamina, dan memperkuat daya ingat.
 
Akupunktur Estetika
Seperti akupunktur pengobatan, akupunktur estetika bertujuan memperlancar bioenergi dan peredaran darah, di samping memperbaiki kekenyalan kulit, otot, dan jaringan yang sudah mulai kendur, sehingga dapat digunakan di bidang kecantikan. 
Akupunktur estetika dapat membuat wajah menjadi cerah dan lebih kencang, mencegah dan menghilangkan keriput pada wajah dan leher, menghilangkan jerawat, menghilangkan flek (bercak pada wajah), menghilangkan lemak yang berlebih pada tubuh, menurunkan berat badan, menambah berat badan, menambah tinggi badan, mengencangkan payudara, mencegah kerontokan rambut, mencegah uban, dan menghilangkan varises.
Efek samping dalam praktik akupunktur sangat sedikit. Komplikasi yang umum terjadi adalah memar atau perdarahan pada tempat penusukan. Namun efek samping akupunktur tetap jauh lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan obat-obatan maupun tindakan medis lainnya, untuk kondisi yang sama. Kemungkinan bahaya infeksi pun dapat dihindari dengan pemakaian jarum sekali pakai.
Efek ketagihan. Akupunktur tidak menimbulkan ketagihan, namun beberapa pasien merasakan adanya rasa nyaman pada tubuh setelah tindakan akupunktur, sehingga timbul keinginan untuk melakukan akupunktur lagi. Apabila akupunktur dihentikan, tidak akan terjadi reaksi yang merugikan pada tubuh.
Frekuensi pengobatan. Akupunktur umumnya dilakukan dua hari sekali. Satu seri pengobatan terdiri atas dua belas kali pengobatan, dan bila diperlukan dapat dilanjutkan dengan seri berikutnya, hingga mencapai hasil yang diharapkan.
 
Penulis dr. Hendra Sutardhio (Dokter Ahli Akupunktur, Dosen Fakultas Kedokteran UKRIDA) Editor Theresia J Christy Foto Pixabay


RS UKRIDA dinaungi oleh PT Upadana Krista Dipta Arjasa
Jl. Arjuna Utara No. 7G, Jakarta Barat