TERKINI &
PROMO
Home >Artikel > Kesehatan > Mengenal Bromelain dan Manfaatnya dalam Dunia Kesehatan

...

Mengenal Bromelain dan Manfaatnya dalam Dunia Kesehatan

 Post date 15 Juli 2019


Belum lama ini, sebuah video tentang cara baru menyantap nanas, viral di media sosial. Berbeda dari biasanya, di mana seseorang mengupas kulitnya dan membuang daunnya terlebih dahulu, kali ini si pengunggah video hanya membuang bagian daunnya, lalu melepaskan nanas bagian demi bagian dengan menggunakan tangan. Dengan cara tersebut, bagian bonggol nanas yang biasanya disisihkan dan tidak dimakan, akan ikut dikonsumsi, meski hanya sebagian kecil. 
Pertanyaannya, apakah bonggol nanas memiliki manfaat sehingga baik bagi tubuh, jika ikut termakan? Kita semua tahu, bahwa bagian ini keras dan kurang bisa dinikmati. Namun, ternyata bonggol nanas memang memiliki banyak kegunaan. 
Bromelain, salah satu enzim pencerna protein, merupakan kandungan penting yang dapat ditemukan pada bonggol nanas. Telah bertahun-tahun bromelain digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai masalah kesehatan. 
Pada studi in vitro (model eksperimen dalam lingkungan terkendali di luar organisme hidup) dan in vivo (model eksperimen yang menggunakan makhluk hidup), bromelain menunjukkan beragam aktivitas seperti antiedema/ mengatasi pembengkakan, antitrombotik/ mencegah pembekuan darah, dan antiinflamasi/ mengurangi peradangan. Bromelain juga dapat diserap baik oleh tubuh tanpa kehilangan efektivitas dari enzim proteolitiknya (enzim yang membantu mekanisme pencernaan dengan memecah molekul protein kompleks) dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya. 
Hingga saat ini, bromelain kerap memberikan manfaat dalam penanganan berbagai penyakit seperti bronkitis, sinusitis, osteoarthritis, diare, mengurangi rasa sakit pascaoperasi, dan penyakit jantung koroner. Selain itu, bromelain juga memiliki efek antikanker. Penemuan ini menunjukkan bahwa bromelain dapat hadir sebagai kandidat yang menjanjikan untuk pengembangan strategi terapi antikanker di masa depan.
Untuk membantu pengobatan, bromelain dapat dijumpai dalam bentuk pil, tablet, dan krim. Cara ini lebih baik mengingat dosis bromelain tidak cukup besar pada buah nanas itu sendiri, sehingga mengonsumsi buahnya atau meminum jusnya tidaklah efektif.

Manfaat bromelain pada penyakit kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular (cardiovascular disease/ CVD) meliputi gangguan pembuluh darah dan jantung, penyakit jantung koroner (serangan jantung), penyakit serebrovaskular (stroke), peningkatan tekanan darah (hipertensi), penyakit arteri perifer (aliran darah ke tungkai tersumbat akibat penyempitan pembuluh darah dari jantung/ arteri), penyakit jantung rematik, gagal jantung, dan penyakit jantung bawaan. Bromelain dapat mencegah penyakit jantung koroner menjadi semakin parah. Hal ini dikarenakan aktivitas fibrinolitik (aktivitas yang mencegah pembekuan dan penggumpalan darah) yang kuat dari bromelain, sehingga dapat memecah plak kolesterol. Selain itu, bromelain merupakan penghambat agregasi trombosit (perlekatan antar trombosit/ platelet/ sel darah yang berperan dalam proses pembekuan darah normal), sehingga meminimalisasi risiko trombosis/ pembuluh darah tersumbat dan emboli arteri atau hambatan pada aliran pembuluh darah yang dapat berupa gelembung udara atau darah yang menggumpal. 

Manfaat bromelain pada penyakit radang sendi
Osteoarthritis adalah bentuk radang sendi yang paling umum ditemukan. Penelitian yang dilakukan pada 2012 di Amerika Serikat, menunjukkan adanya perbaikan gejala signifikan pada pasien osteoarthritis yang mengonsumsi obat penghilang nyeri bersamaan dengan suplemen bromelain, dibandingkan dengan pasien yang hanya mengonsumsi obat penghilang nyeri saja (natrium diklofenak). Bromelain memiliki sifat analgesik/ pereda nyeri yang dianggap memiliki pengaruh langsung pada mediator nyeri seperti bradikinin.

Manfaat bromelain pada debridement luka bakar
Bromelain yang diaplikasikan dalam bentuk krim dapat memberikan manfaat pada jaringan kulit yang rusak dan mempercepat penyembuhan pada luka bakar. Hal ini karena bromelain mengandung escharase (enzim nonproteolitik). Enzim ini tidak memiliki aktivitas enzim hidrolitik (enzim yang mampu mengontrol pencernaan intraseluler) terhadap substrat (zat yang dapat diubah oleh enzim) protein normal, sehingga dapat membuang lapisan kulit yang rusak dan melestarikan jaringan yang tidak terbakar. Debridement atau menghilangkan jaringan mati dan membersihkan luka dari kotoran yang berasal dari luar pada luka bakar enzimatik dengan menggunakan bromelain, lebih baik dari pada debridement bedah, karena sayatan bedah terasa menyakitkan, memaparkan pasien pada risiko anestesi, dan perdarahan signifikan.

Manfaat bromelain sebagai antikanker
Studi terbaru menunjukkan bahwa bromelain memiliki kapasitas untuk memodifikasi jalur utama yang menyebabkan kanker. Aktivitas antikanker bromelain terlihat pada dampak langsungnya pada sel-sel kanker dan lingkungan mikro mereka, serta pada modulasi/ perubahan sistem imun, inflamasi, dan hemostatik (menghentikan perdarahan). 
Dalam sebuah percobaan yang dilakukan oleh Beez et al, papiloma (satu jenis tumor yang menyerang jaringan epitel/ selaput lendir dan bersifat jinak) kulit tikus yang diinduksi secara kimia, diberikan bromelain. Lalu mereka mengamati bahwa bromelain mengurangi pembentukan tumor, volume tumor, dan menyebabkan kematian sel. Dalam penelitian lain, bromelain dapat mengurangi kapasitas invasif sel glioblastoma (jenis tumor yang biasanya muncul di otak atau tulang belakang) dan mengurangi pembentukan sebuah molekul penting dari protein.
Aspek menarik dari aktivitas antikanker bromelain adalah efek penghambatannya pada metastasis kanker. Bromelain berpotensi mengganggu perkembangan metastasis tumor pada berbagai titik penting. Bromelain menghambat adhesi protein permukaan sel yang penting dalam adhesi sel (proses biologi dengan sel tunggal membentuk jaringan dalam tubuh seperti di urat dan pembuluh darah), migrasi dan peradangan. 
Penyebaran/ metastasis sel tumor adalah penyebab tingginya angka kematian yang terkait dengan kanker. Setidaknya ada empat peristiwa biologis yang saling terkait yang diperlukan untuk metastasis tumor: angiogenesis (proses pembentukan sel darah baru), adhesi sel, invasi sel dan proliferasi sel (fase sel saat mengalami pengulangan siklus sel tanpa hambatan). 

Manfaat bromelain sebagai antibakteri
Bromelain dapat menangkal diare yang disebabkan oleh toksin dari bakteri Escherichia coli dan Vibrio cholerae. Studi in vitro menunjukkan bahwa bromelain memiliki aktivitas anti-helminthics (kelompok obat antiparasit) sehingga dapat melindungi tubuh dari parasit saluran cerna seperti Trichuris muris dan Heligmosomoides polygyrus
Bromelain juga memiliki aktivitas anti-fungal/ antijamur. Bromelain dilaporkan dapat menyembuhkan Pityriasis lichenoides chronica, suatu penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur. Kombinasi antara bromelain dan antibiotik menunjukkan efek yang lebih bermakna dibanding antibiotik saja, contohnya pada pneumonia/ paru-paru basah, bronkitis, infeksi kulit Staphylococcus, selulitis (infeksi umum pada kulit dan jaringan lunak di bawah kulit), pielonefritis (infeksi pada ginjal akibat virus atau bakteri), abses rektal dan perirektal (bisul/ bengkak bernanah di dekat anus), sinusitis, dan infeksi saluran kencing.

Kesimpulan
Bromelain memiliki berbagai manfaat terapi. Namun, mekanisme kerjanya belum diketahui dengan baik. Dari berbagai studi in vitro dan in vivo, terbukti bahwa bromelain diserap dengan baik dalam tubuh setelah pemberian secara oral dan tidak memiliki efek samping berat, bahkan setelah digunakan dalam waktu lama. Bromelain dapat digunakan sebagai suplemen kesehatan yang efektif.*

Penulis dr. Debora Semeia Takaliuang, alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Editor Theresia J Christy Foto Pixabay


RS UKRIDA dinaungi oleh PT Upadana Krista Dipta Arjasa
Jl. Arjuna Utara No. 7G, Jakarta Barat